Thursday, July 28, 2011

2 Tokoh Berumur Panjang


Siapa sih yang ga mau dikaruniai umur panjang? Sebagian besar orang pasti menginginkannya. Dan Sah-sah saja apabila kita memohon kepada Tuhan supaya dikaruniai umur panjang. Namun dibalik semua itu ada hal penting yang perlu kita sadari, yaitu bahwa kualitas hidup seseorang tidak ditentukan dari berapa lama ia hidup di dunia.
Minggu-minggu ini saya mendengar berita tentang dua tokoh yang sama-sama dikaruniai umur panjang. Tokoh pertama yang saya dengar beritanya adalah Hugh Hefner. Pria 86 tahun ini baru saja mengumumkan siapa pacar barunya. Dalam sebuah situs berita, terpampang jelas photo kakek tersebut yang berdamping mesra dengan perempuan muda berambut pirang. Dan ternyata, perempuan yang ada dalam photo tersebut adalah perempuan ke dua yang dipacari bos majalah pria dewasa itu pasca pembatalan pernikahannya dengan perempuan muda lainnya lagi beberapa minggu yang lalu. Dan memang sudah menjadi rahasia umum, kalau Hugh Hefner ini suka berpetualang dari satu perempuan ke perempuan yang lain. Ia dengan mudah mendapatkan perempuan-perempuan muda nan cantik dan seksi karena jabatannya sebagai bos majalah pria dewasa. Banyak perempuan antri menjadi model majalah tersebut karena bayarannya sangat tinggi. Bagi kita mungkin akan mengatakan bodoh kepada perempuan yang mau menjadi model majalah tersebut apalagi sampai mau menjadi pacar Hugh Hefner. Tapi bagi perempuan yang kita katakan bodoh itu mungkin akan berpikiran lain. Menjadi model majalah milik Hugh Hefner adalah sebuah impian untuk merintis karir dan menggapai cita-cita yang lebih tinggi. Gaya hidup pria renta ini beberapa kali hampir merenggut nyawanya. Misalnya yang paling mencengangkan adalah ia hampir mati karena menelan s*x toy yang digunakannya.
Tokoh kedua yang saya dengar beritanya adalah John Stott. Pria berkebangsaan Inggris ini telah meninggal dunia pada tanggal 27 Juli 2011 dalam usia 90 tahun. Apa yang dikerjakan John Stott ini sangat bertolak belakang dengan Hugh Hefner. Sebagian besar hidupnya dipersembahkan untuk melayani Tuhan. Karunia hikmat yang ia miliki dituangkan dalam tulisan-tulisan yang memberkati banyak orang. Ia menulis banyak sekali buku dan sudah diterjemahkan dalam beberapa bahasa termasuk bahasa Indonesia. Ia menjadi inspirasi bagi banyak hamba Tuhan di seluruh dunia. Kalau kita datang ke kediamannya mungkin kita akan terkejut. Walau statusnya adalah penulis banyak buku yang diterbitkan ke seluruh dunia dan pembicara internasional, ternyata ia hanya tinggal di sebuah apartemen sederhana. Dari sini bisa kita lihat bahwa hidupnya memang dicurahkan untuk pelayanan, bukan untuk mencari kekayaan dan kesenangan pribadi.
Dari contoh hidup dua tokoh yang sama-sama dikaruniai umur panjang tadi, apa yang terbersit dalam pikiran kita? Mungkin dengan kejam kita akan berpikir lebih baik umur Hefner dikurangi beberapa puluh tahun dan diberikan kepada John Stott. Kebobrokan generasi yang disebabkan oleh Hefner dapat diminimalisir sedangkan bonus puluhan tahun yang diterima John Stott dapat digunakan lebih maksimal lagi untuk memberkati orang banyak.
Ahh... ga usahlah kita berandai-andai, sudah terlambat, karena Pak John Stottnya juga sudah pergi meninggalkan kita. Tapi paling tidak, kisah kedua tokoh tersebut menjadi pelajaran. Pilihan ada pada kita, apakah kita akan mencontoh gaya hidup Hugh Hefner yang hedonis dan mengedepankan hawa nafsu atau meneladani John Stott yang menjadi inspirasi bagi banyak orang. Umur panjang itu baik, tapi lebih baik lagi kalau umur panjang itu digunakan untuk mendatangkan manfaat bagi orang lain. Dengan demikian hidup kita akan pantas disebut berkualitas.

Makna sebuah titipan



Tulisan ini aku copas (ketik ulang) dari sebuah artikel yang aku baca. Karena pikirku bagus ya aku posting aja di sini...hehe monggo..



Sultan Hamengku Buwono X, “Merajut KeIndonesiaan Kita” (Gramedia 2007)

Seringkali aku berkata, ketika seorang memuji milikku, bahwa:
Sesunggunya ini hanya titipan,
Bahwa mobilku hanya titipan-Nya,
Bahwa rumahku hanya titipan-Nya,
Bahwa hartaku hanya titipan-Nya,
Bahwa putraku hanya titipan-Nya,

Tetapi, mengapa aku tak penah bertanya,
Mengapa Dia menitipkan padaku?
Untuk apa Dia menitipkan ini padaku?
Dan kalau bukan milikku,
Apa yang harus kulakukan untuk milik-Nya ini?

Adakah aku memiliki hak atas sesuatu yang bukan milikku?
Mengapa hatiku justru terasa berat, ketika titipan itu diminta kembali oleh-Nya?

Ketika diminta kembali, kusebut itu sebagai musibah,
Kusebut itu sebagai ujian,
Kusebut itu sebagai petaka,
Kusebut dengan panggilan apa saja untuk melukiskan bahwa itu adalah derita.

Ketika aku berdoa,

Kuminta titipan yang cocok dengan hawa nafsuku,
Aku ingin lebih banyak harta,
ingin lebih banyak mobil,
lebih banyak popularitas,
dan kutolak sakit,
Kutolak kemiskinan,
seolah semua “derita” adalah hukuman bagiku.

Seolah keadilan dan kasih-Nya harus berjalan seperti matematika:
aku rajin beribadah, maka selayaknyalah derita menjauh dariku,
dan nikmat dunia kerap menghampiriku.

Kuperlakukan Dia seolah mitra dagang, dan bukan kekasih.
Kuminta Dia membalas semua “perlakuan baikku,”
dan menolak keputusan-Nya yang tak sesuai keinginanku.

Gusti, padahal tiap hari kuucapkan,
Hidup dan matiku hanyalah untuk beribadah…
“ketika langit dan bumi bersatu, bencana dan keberuntungan sama saja.”

ketika Tuhan berkata tidak

Ya Tuhan, ambilah kesombongan dariku!
Tidak.. bukan Aku yang mengambil, tapi kau yang harus menyerahkannya..

Ya Tuhan, sempurnakanlah kekurangan anakku yang cacat
Tidak… jiwanya telah sempurna, tubuhnya hanyalah sementara

Ya Tuhan beri aku kesabaran
Tidak.. kesabaran didapat dari ketabahannya dalam menghadapi cobaan, tidak diberikan, kau harus meraihnya sendiri…

Ya Tuhan beri aku kebahagiaan
Tidak… kuberi keberkahan, kebahagiaan bergantung pada dirimu sendiri

Ya Tuhan jauhkan aku dari kesusahan
Tidak…penderitaan menjauhkanmu dari jerat duniawi dan mendekatkanmu padaKU

Ya Tuhan beri aku segala hal yang menjadikan hidup ini nikmat
Tidak… aku beri kau kehidupan supaya kau menikmati segala hal

Ya Tuhan, bantu aku mencintai orang lain, sebesar cintaMU padaku
Ahhh.. akhirnya kau mengertii…

Dasyatnya kekuatan cinta



Pernahkah kamu merasakan bahwa kamu mencintai seseorang meski kamu tahu ia tak lagi sendiri dan meski kamu tahu cintamu mungkin tak berbalas tapi kamu tetap mencintainya…

Pernahkah kamu merasakan bahwa kamu sanggup melakukan apa saja demi seseorang yang kamu cintai meski kamu tahu ia takkan pernah peduli ataupun ia peduli dan mengerti tapi ia tetap pergi…

Pernahkah kamu merasakan hebatnya cinta, tersenyum kala terluka, menangis kala bahagia, bersedih kala bersama, tertawa kala berpisah…

Aku pernah…

Aku pernah tersenyum meski terluka karena ku yakin Tuhan akan menjadikannya untukku…

Aku pernah menangis kala bahagia karena ku takut kebahagiaan cinta ini akan sirna begitu saja…

Aku pernah bersedih kala bersamanya karena ku takut aku ‘kan kehilangan dia suatu saat nanti dan…

Aku juga pernah tertawa saat berpisah dengannya karena sekali lagi cinta tak harus memiliki dan Tuhan pasti telah menyiapkan cinta yang lain untukku…

Aku tetap bisa mencintainya meski ia tak dapat ku rengkuh dalam pelukanku karena memang cinta ada dalam jiwa dan bukan dalam raga…

Semua orang pasti pernah merasakan cinta baik dari orang tua, sahabat, kekasih dan akhirnya pasangan hidupnya…

Buat temanku yang sedang jatuh cinta, selamat yah… karena cinta itu sangat indah. Semoga kalian selalu berbahagia…

Buat temanku yang sedang terluka karena cinta… Hidup itu bagaikan roda yang terus berputar, satu saat akan berada di bawah dan hidup terasa begitu sulit, tetapi keadaan itu tidak untuk selamanya, bersabarlah dan berdoalah karena cinta yang lain akan datang dan menghampirimu…

Buat temanku yang tidak percaya akan cinta… buka hatimu, jangan menutup mata akan keindahan yang ada di dunia, maka cinta akan membuat hidupmu bahagia…

Buat temanku yang mendambakan cinta… bersabarlah, karena cinta yang indah tidak terjadi dalam sekejab… Tuhan sedang mempersiapkan segala yang terbaik bagimu…

Buat temanku yang mempermainkan cinta… Sesuatu yang begitu murni dan tulus bukanlah untuk dipermainkan. Cinta bukan suatu kehampaan. Semoga kalian berhenti mempermainkan cinta dan mulai merasakan kebahagiaan yang seutuhnya…

Cukuplah Kasih Karunia-Ku Bagimu

Inilah adegannya: anda dan saya bersama dengan setengah lusin orang lagi sedang terbang dalam pesawat yang dicarter. Tiba2 salah satu dari mesin terbakar, dan sang pilot muncul dari kokpit. Ia menjerit, “Kita akan jatuh ke bumi. Kita terpaksa harus terjun.” Untunglah ia tahu di man parasutnya. Ia memberikan parasutnya kepada kita disertai beberapa petunjuk bagaimana menggunakannya. Dan kita berbaris ketika ia membuka pintu pesawatnya.
Penumpang pertama maju ke pintu dan berseru kepada pilot, “Apakah aku bisa mendapatkan parasut yang berwarna merah muda?” Pilot menggelengkan kepala dengan pandangan yang tidak percaya dan menjawab, “Bukankah cukup aku telah memberimu parasut?” Dengan demikian, ia melompat keluar.
Yang kedua melangkah ke pintu. “Apakah anda dapat menjamin bahwa aku tidak mual ketika terjun?” Jawabnya, “Tidak, tapi aku menjaminmu bahwa anda akan mendapatkan sebuah parasut untuk terjun ke bawah.”
Semua datang dengan suatu permintaan dan mereka mendapatkan masing2 sebuah parasut. “Tolong kapten, aku takut pada ketinggian. Dapatkah angkau menghilangkan rasa takut ini?” “Tidak, tapi anda mendapat sebuah parasut.” Yang lain mencoba dengan strategi yang berbeda, “Apakah anda tidak dapat merubah rencana keselamatan kami? Biarlah kita jatuh bersama, mungkin kita bisa selamat.” Sang pilot tersenyum dan menjawab, “Anda tidak mengerti apa yang anda minta,” dan dengan lembut membantu orang itu keluar dari pintu pesawat.
Seorang lainnya meminnta kacamata hitam, yang lain lagi meminta sepasang sepatu boot, yang lain lagi meminta menunggu. “Kalian tidak mengerti,” teriaknya dan ia pun membantu orang2 itu satu demi satu. “Aku telah memberi kalian masing2 sebuah parasut, itu sudah cukup.” Hanya sebuah barang yang diperlukan untuk melompat ke bawah dan barang itu telah diberikan kepda kita. Dan pemberian itu sudah cukup. Namun, apakah kita merasa bahagia dengan itu? Tidak, kita menjadi tak tenteram, khawatir dan bahkan meminta dengan paksa.
Terlalu dibuat2? Mungkin itu terjadi dalam pesawat terbang dengan pilot beserta parasut, namun di atas bumi justru dengan manusia dan kasih karunia? Tuhan mendengarkan beribu2 permohonan pada setiap saat, diantaranya da yang tidak masuk akal. Kitapun meminta kepda Tuhan untuk menghilangkan ketakutan bahkan mengubah rencana-Nya. Ia biasanya menjawab dan dorongan yang lembut membuat kita tetap bisa melayang-layang di udara karena digantung oleh kasih karunia-Nya..

Minggu berdarah


tulisan ini sebenarnya copas aja dari email yang mau aku kirim kepada seseorang. Haha..langsung aja cekibroott...
Waktu itu hari minggu tgl 26 april pk.20.00 aku mau kembaliin vcd ke gramas yang emang udah telat beberapa hari. Aku ambil jalur lewat gang samping rumahnya icha trus tembus toko roti wonder depan SMA Sedes. Jadi tinggal belok kiri dikit udah sampai gramas.
Nah pas persis di ujung gang toko roti wonder tuh ada warung kucing pas mau belok kiri arah gramas. Di situ suasananya udah dikit panas. Pada cekcok. Tapi pas lewat aku cuek aja sambil berpikir ada apa benernya. Aku parkir motor di depan gramas dan langsung balikin tuh vcd. Selang ga brp lama tiba2 ada pria yang datang ke arahku (aku posisi dipintu sebelah dalam). Pria itu tanpa ba bi bu langsung memukul kepalaku kena jidad bagian kanan. Spontan darah mengucur seperti kran yang dibuka. Padahal pukulan ga seberapa kuat. Ternyata setelah tak liat, tangannya bawa pisau dapur. Puantesss….
Darah membasahi kaos, celana, dan celana dalamku sampai ke sandal jepit yang aku pake. Darah juga melambah ke lantai gramas. Mbaknya yang jaga uda pada jerit2 dan aku langsung dorong tuh pria dan aku lari ke arah gang sebelah toko roti wonder karena pikirku tadi di tempat main bilyard ramai banget orang. Sedang sepanjang jalan depan sedes sepiii banget.
Ternyata pria stres itu mengejar aku. Dasarnya aku larinya ga kenceng akhirnya pria itu berhasil dapatkan aku dan langsung menyabetkan tangannya (yang aku tau masih memegang pisau itu) beberapa kali ke punggungku. Batinku, waduh…luka parah nih punggungku. Tapi aku ga tau. Yang jelas bajuku udah basah karena darah yang masih menucur dari kepala. Mata sebalah kananku sampai ga jelas buat ngeliat karena kehalang darah yang mengalir itu.
Aku harus tumbangkan pria itu. Bener, akhirnya aku daratkan sikutku ke arah kepalanya (posisi dia ada dibelakangku) trus aku banting dia sampai terjerembab. Aku bisa lepas dan langsung lari ke arah orang2 yang pada main bilyard. Aku langsung teriak minta tolong. Melihat aku yang sudah berlumuran darah, orang2 pada berhamburan dan segera mengepung pria stres tadi. Aku minta orang2 itu telp polisi dan segera antar aku ke RS.
Aku di antar ma yang namanya mas Mahfud, penduduk sekitar. Aku juga minta tolong dia supaya ambil motorku yang masih ketinggal di gramas. Pas nyamapai RS Roemani orang pada menyingkir karena takut ma aku. Aku langsung ke UGDnya dan dirawat disana.
Singkat cerita ternyata pria itu juga menusuk istrinya sendiri dan seorang bapak2. Mereka berdua juga satu ruangan ma aku pas di UGD. Tapi ga seberapa lama kedua orang itu dibawa ke ICU karena luka tusukan mereka di perut cukup parah. Dan ternyata bapak2 itu akhirnya meninggal pk.02.00 dinihari keesokan harinya.
Gitu bro ceritanya…belum gitu detail sih tapi intinya ya sperti itu.

NARSIS


Pagee semuaa…
Hmm…kalo aku perhatiin, akhir-akhir ini kata narsis kian populer aja deh... Paling gak kalo aku bandingkan dengan masa kecilku dulu atau bahkan ketika aku masih SMA sekalipun. Narsis sering dihubung-hubungkan dengan orang yang sukanya memuji diri sendiri. Entah itu terwujud melalui kata-kata yang keluar dari orang tsb yang hanya berisi pujian utk dirinya, entah itu karena kegemarannya mengabadikan gambar dirinya (dgn kamera pribadi atau kadang juga gunain kamera orang lain), atau sekedar polah tingkahnya yang tidak bisa biarin sedikitpun waktu buat cermin itu bisa beristirahat.
Terlepas dari hal di atas, konon katanya asal muasal kata narsis berasal dari cerita Yunani. Kisah ini bermula ketika Narcisius, putra dari salah satu dewa Yunani, mempunyai wajah yang sangat tampan. Tapi dibalik ketampanannya itu dia adalah pribadi yang tidak mudah jatuh cinta (bahkan tidak mau jatuh cinta) dan sudah banyak sekali perempuan yang ditolak cintanya oleh Narcisius ini. Satu ketika dia mendapatkan kutukan. Kutukannya adalah dia akan menjadi orang yang menyukai bayangannya sendiri. Dan karena kutukan ini pulalah dia mati tenggelam. Saat itu dia sedang berada di pinggiran danau yang cukup dalam. Ketika hendak membasuh mukanya dipinggir danau, dia melihat bayangannya sendiri di permukaan air. Dia sangat suka dengan bayangannya sendiri sampai-sampai dia tidak mau beranjak dari tempat itu untuk beberapa waktu lamanya. Hingga pada akhinya timbullah keinginannya untuk mencium bayangannya sendiri itu, terceburlah dia di danau itu dan tenggelam.
Cerita ini bagiku sangat menginspirasi. Saat ini banyak orang yang sangat narsis dengan menggembar-gemborkan kelebihan dirinya, menjanjikan yang baik-baik, dan bermulut manis. Ini semua dilakukan supaya masyarakat mau memilih dia sebagai wakil rakyat yang nantinya akan duduk di pemerintahan. Narsis akan membuat orang memilihnya, begitu mungkin pikirnya. Lihat saja di TV, di koran, atau di baliho-baliho pinggir jalan. Mereka begitu narsisnya. Dan menurutku kenarsisannya sudah kebablasan. Sebagai contoh aku pernah melihat iklan caleg di satu baliho pinggir jalan. Di situ jelas dituliskan nama terangnya yang berakhiran seperti gelar S-1. Tapi setelah aku perhatiin lebih seksama, ternyata “S-1” itu adalah kependekan dari namanya. Kenapa aku bisa tau? Lhaiyalah…yang namanya gelar itu ditulis setelah tanda koma dibelakang namanya. Entah pemasang iklannya yang bodoh atau memang gak ngerti kaidah bahasa, yang jelas nama gelarnya itu ditulis tanpa tanda koma di belakang namanya. Padahal tepat di atas namanya itu ada nama orang lain (tapi masih satu kelompok dengan orang tsb) yang mencantumkan gelar akademisnya setelah koma dibelakang namanya. Aku pikir, orang yang menyadari akan hal ini justru hanya menertawakannya. Boro-boro memilih, kenarsisan justru akan menenggelamkannya.
Itu baru kata-kata atau tulisan. Narsis juga bisa dilihat dari kegemarannya mengabadikan gambar dirinya di kamar, di komputer, di kamera HPnya, bahkan di kamera HP orang lain. Dengan entengnya dia “merampas” HP temannya dan memotret dirinya. Dan gak lupa untuk “mengancam” pemilik HP untuk tidak menghapus gambar dirinya dalam HP itu. Hmm… gak heran sekarang banyak beredar photo-photo di internet, di mana yang bersangkutan merasa tidak pernah meng-upload-nya. Iya kalo photo yang beredar adalah photo cantiknya yang wajar, tapi kalo yang beredar adalah photo dirinya yang lagi mandi, gimana coba? Alih-alih menjadi terkenal, photo-photo yang sudah terlanjur beredar itu justru malah akan memeperburuk citranya.
Inti dari cerita ini sih benernya simpel, ya ati-ati aja dengan kenarsisanmu. Bukannya eksis yang didapat tapi malah justru tenggelam dan dilupakan orang.

DT dan musik easy listening


Tulisan ini pernah aku posting di group Dream Theaternya Friendster beberapa tahun yang lalu. Langsung aja ya, cekibroott...
Halo aku Ivan. Slm kenal buat semuanya. Sulit nemuin goup DT di FS. Adanya Tompi, Extravaganza, etc. Seneng bisa gabung di sini. Bisa lebih tau tetek bengek DT.
Hmm…langsung aja deh…Pas baca-baca topik diskusi, kayaknya temen2 pada sepakat kalo DT tuh bukan musik yang easy listening. Naa dari situ aku malah jadi pengin tau arti dari easy listening itu sendiri. Jujur, dengan istilah2 bermusik aku masih awam. dampaknya Aku jadi melongo aja pas perhatiin istilah2 yang digunain si Sabian ato si Ferdi (slm kenal bro !) pas bahas Akira Jimbo di 10 top drummer. Ckk..ckk… Aku jadi ikut ketawa juga pas diskusinya pada ngomongin new commers: Kangen Band tanpa ada tujuan sedikitpun buat rendahin mereka. Sama band satu ini semua juga kayaknya sepakat deh kalo musik mereka tuh easy listening. Makanya ya itu tadi, aku pengin obrolin ini ke temen2 semua dengan harapan bisa lebih membuka cara berpikir kita.
Batesan ngomongin musik easy listening tuh kayak absurd. Orang bilang musik dangdut tuh easy listening, makanya lagu “kucing garong” ato ”sms” ato “jatuh bangun” bisa meledak di pasaran. Kata orang juga nih, musik pop tuh easy listening. Makanya lagu “jujur”-nya Radja, “melayang”-nya Ungu, “ada apa denganmu”-nya Peterpan, “--?”-nya Kangen Band (sori aku ga tau judul2 lagu mereka), krisdayanti, semua idol & AFI, dan kroni2nya tuh bisa lebih diterima masyarakat. Bahkan katanya ada band yang rela buat ninggalin idealisme musik mereka dan pindah ke aliran ini (pop) agar album mereka bisa lebih diterima masyarakat. Ato bisa jadi mereka juga dituntut oleh produser dan label rekaman yang asli profit oriented dan jarang mikirin idealis band yang mereka ajak kerjasama. Makanya aku salut aja ama band2 underground, punk, dan sejenisnya yang bertahan di jalur indy untuk tetap bisa mempertahankan idealisme bermusik mereka. Walo akhirnya mereka sulit untuk dikenal secara luas dan tidak mendatangkan uang.
Well, sementara orang2 bilang kayak gitu, aku malah kebalikannya. Musik dangdut ma pop (apalagi yang mellow ato slow beat) itu buat aku bukan musik easy listening. Honest, my ears are very hard to listen their music. Dan aku bisa enjoy berat kalo pas dengerin musik dari DT ato Casiopea. Jadi bisa dikata menurutku justru musik2nya KB ato Radja-lah yang bukan easy listening.
Aku makin bingung pas aku temuin kata ini: ear catching. Aku terinspirasi ma kata eye catching, yang sering digunain buat nunjukin kalo ada objek yang mudah untuk ditangkap daripada objek yang lain. Jadi ear catching juga gitu kali yaa.. lagu2nya KB, Radja, Ungu, Peterpan ato Slank sekalipun adalah lagu2 yang ear catching. Tentunya juga tidak ketinggalan dlm bagian ini adalah lagu2nya Trio Macan, Kristina, ato si Ria Amelia.
Mau bukti kalo lagu2 mereka mudah ditangkap?
Coba perhatiin anak2 kecil di lingkungan tempat temen2 tinggal. Ada ga yang berlarian kesana kemari sambil nyanyiin lagunya DT? Ga ada kan? Kalo nyanyiin lagunya Peterpan ato Radja ya mungkin banget.
Bukti ke dua:
Temen2 pernah naek bus kota ga? Pernah ada pengamennya? Lagu2 yang mereka nyanyiin lagunya sapa? DT? Gaklahh.. temen2 taulah lagu2nya sapa yang mereka nyanyiin, ya tho?
Tapi walo gitu ga ada salahnya kalo kasi cepek ato gopek buat appreciate mereka, hehe…
Aku pikir dua bukti udah cukup coz menurutku ukuran lagu meledak di Indonesia adalah kalo lagu2 itu banyak dinyanyiin ma anak2 kecil dan pengamen. Haha…
Naa jadi gimana menurut temen2 semua? Ga bingung baca ceritaku kan? Sori kalo terlalu panjang.

Setelah Dua Tahun Vakum


Huuhh...uda dua taun aku ga pernah sentuh ni rumah. Padahal rumah inilah yang sebenarnya menjadi kediaman favoritku. Memang ada rumah lain yang aku pinjam dari seseorang yang bernama Mark. Tadinya iseng aja biar rumah yang tidak seberapa besar itu bisa menampung kawan-kawan lama yang kali aja mampir dan tinggal untuk beberapa waktu dan ngobrol sejenak. Diluar dugaan, kawan yang datang bergantian jumlahnya sudah ribuan sehingga membuatku lupa tengokin kediaman favoritku. Aku sibuk melayani mereka sampai kadang berlaku gak jujur dengan hatiku demi menyambut dan menyenangkan mereka.
Selain rumah favorit, aku juga sudah melupakan rumah pinjamanku yang sebelumnya. Aku bahkan sudah lupa siapa pemilik rumah pinjaman tersebut sebelum akhirnya aku memutuskan pindah ke rumah pinjaman dari Mark. Kabar terakhir yang kudengar, rumah itu sudah ganti pemilik – kalau ga salah pemilik barunya orang Malaysia – dan diubah fungsinya menjadi wahana permainan. Sebenarnya aku masih dipinjami rumah di situ walo seluruh perabotan rumahku sudah dikosongkan, tapi aku tidak suka permainan makanya rumah itu aku tinggal begitu saja sampai sekarang. Lagian rumah yang sempet jadi basecamp pas reuni kelas SMAku itu sudah jarang dikunjungi kawan-kawan. Mereka berbondong-bondong pindah ke rumah baru milik Mark, sehingga akhirnya aku ga tahan juga dan ikut pindah (ke rumah milik Mark).
Beberapa waktu kemudian ada tren baru. Ada rumah sederhana berlogo burung yang siap dipinjamkan kepada siapa saja. Aku dengar kawan-kawanku sudah pada ikut meminjam rumah tersebut meski tetap mempertahankan rumah pinjaman dari Mark. Banyak artis manca maupun lokal, olahragawan maupun tokoh terkenal, kepincut rumah sederhana ini. Ini salah satu daya tariknya, kapan lagi kita bisa tetanggaan ma artis bahkan ngobrol dengan mereka? Walau demikian aku sudah berjanji ga akan pinjem rumah baru lagi. Rumah dari Mark ini adalah yang terakhir. Kalaupun akhirnya kompleks rumah dari Mark ini sudah pada ditinggalkan penghuninya – karena sudah terlanjur asik dengan rumah berlogo burung – dan aku tidak punya tetangga lagi, kawan-kawanku pun sudah jarang yang mampir; maka hal yang mungkin akan kulakukan adalah ikut meninggalkan rumah Mark dan tinggal di kediaman favoritku. Konsekuensinya adalah aku akan jarang berinteraksi dengan kawan-kawan. Tapi itu tidak mengapa, di kediaman favoritku ini aku bisa lebih jujur dengan hatiku. Aku bisa leluasa ungkapkan apapun dengan panjang dan lebar tanpa khawatir dibatasi oleh apapun. Coba bandingkan dengan kabar di kompleks rumah berlogo burung yang memberlakukan aturan pembatasan panjang kalimat ketika berinteraksi dengan tetangga, aduh menurutku itu menyiksa dan memicu stress karena harus senantiasa memikirkan kalimat yang pendek setiap kali berinteraksi. Tragisnya, kalimat yang keluar itu belum tentu ditanggapi oleh para tetangga, aduuhh...
Huuhh... home sweet home. Kediaman favoritku ini kayak villa di pegunungan. Aku ga perlu dirisaukan dengan jumlah kawan yang mampir karena letaknya memang jauh di pegunungan. Aku ga akan stress kalau ungkapan-ungkapanku tidak ditanggapi karena ungkapan yang keluar sebenarnya tidak butuh tanggapan. Ungkapan tersebut lebih kepada curahan hati hasil refleksi. Gimana ya, gunung itu bagi aku tempat yang inspirasioanal. Asal aku mengarahkan kepada pemandangan indah itu maka seketika itu juga otak ini dapat merefleksikan apa yang terjadi dan apa yang dilihat.
Hmm...cukup deh curahan hati kali ini. Dilanjut lagi di kesempatan berikutnya. Yang pasti, aku akan berusaha untuk sering tinggal bahkan menetap di rumah ini, rumah yang aku namakan Beautiful Redemption. God bless us.