Friday, July 13, 2007

Ukuran kebahagiaan


Ada ibu yang cerita kayak gini…
Saya bekerja sebagai kuli bangunan. Saya ga malu padahal saya perempuan. Saya tinggal di rumah petak yang sempit. Saya hidup di situ bersama suami, 3 anak, dan 1 adi kandung saya.
Saya bekerja dari pagi sampae malam. Jadi anak-anaklah yang urusin pekerjaan rumah mulai dari bersih-bersih, cuci piring, cuci pakaian, dan juga masak. Kami hidup pas-pasan. Tapi satu hal yang pasti, saya bahagiaa sekali bisa hidup di tengah-tengah orang yang sangat mengasihi saya dan mencintai saya. Saya lalui hari-hari saya dengan bernyanyi dan bersenandung.
(based on true story)

Percaya ga kalo ibu itu bener-bener bahagia walo hidup serba pas-pasan?
Gimana dengan kamu ndiri ? bahagia ga ama hidupmu? Bisa ga kayak ibu tadi yang tetep bahagia walo hidup pas-pasan?

Ternyata ukuran kebahagiaan tuh bukan sekedar materi dan kemewahan. Kebahagiaan menurut Ibu tadi adalah kasih sayang dan ucapan syukur.
Maksud loe ??
Gini…
Kalo mo dilanjutin ceritanya, ternyata cerita di atas punya background masa lalu yang menyakitkan. Masa kecil ibu tadi sangat tragis. Dari kecil ibu itu idup miskin. Belum genap 6 th ayah ibunya mati. Dia harus menghidupi adiknya yang masih kecil. Beruntung dia diadopsi ama satu keluarga. Dia bahagia banget. Tapi keadaan itu berubah ketika ayah angkatnya itu juga mati. Dia dan adiknya disiksa ama ibu angkatnya. Pernah mereka ditinggal ndirian dirumah tanpa dikasi bekal. Sampai-sampai mereka terpaksa makan ketela mentah di kebun depan rumah mereka. Saat umur 8 th dia nekat pergi ke kota dan bekerja jadi PRT mpe umur 20 th. Dia ganti kerja sebagai karyawan pabrik. Tapi di situ ga bertahan lama karena pabrik bangkrut. Dia pindah lagi. Kali ini sebagai tenaga serabutan. Mulai dari tukang becak, cari sampah di kali, sampe jadi gelandangan pun pernah dia lakoni. Dan akhirnya dia memilih jadi kuli bangunan dan bertemu pria yang begitu menyayanginya, yang akhirnya menjadi suaminya sampai sekarang. Slese.
See ??

No comments: