Monday, January 9, 2012
Manusia: segambar dan serupa Allah, berakal budi dan berkehendak bebas
Manusia diciptakan Tuhan segambar dan serupa dengan Allah (berakal budi) salah satunya supaya manusia bisa berkomunikasi dengan Penciptanya. Hal itu seakan percuma kalau ternyata setiap ide atau perkataan manusia kepada Penciptanya mentah begitu saja "hanya" karena alasan status dan level ke-tahuan (Allah mahatahu sedangkan manusia tidak). Allah memang Mahatahu dan so pasti tahu apa yang terbaik bagi umat-Nya, tapi Allah lebih seneng lagi kalau manusia menginginkan apa yang terbaik bagi dirinya dan itu dikomunikasikan kepada Allah. Kalau manusia setiap kalinya cuma "terima matang", apa bedanya dengan hewan dan tumbuhan coba (mereka tidak pernah mengkomunikasikan keinginan mereka dan hanya pasrah dengan apa yang diberikan alam (oleh Tuhan))? Kamu bisa perhatikan contoh dalam Keluaran 32:7-14, bagaimana komentarmu?
Oya, ini ada sedikit lagi tentang kehendak bebas dan akal budi. Selain Allah lebih senang ada ide dari manusia berdasar akal budi dan kehendak bebasnya, Allah juga senang melihat manusia taat kepada-Nya karena kehendak bebas dan akal budi dari pada manusia distel seperti robot untuk taat karena hasil "pemrograman" (ini tipis batasannya dengan argumen manusia yang selalu invalid. Kalau tahu selalu invalid ya sekalian aja diprogram seperti robot untuk menerima apapun perkataan Allah. Cabut itu akal budi dan kehendak bebas). Yahh, walau hasilnya mengecewakan karena manusia lebih memilih tidak taat seperti dalam kejadian 3, Allah tetap tidak mengubah setting manusia yang punya akal budi dan kehendak bebas. Allah juga tidak segera memusnahkan Adam dan Hawa (apa susahnya melenyapkan 2 manusia tidak taat dan menciptakan yang baru yang lebih baik?) karena masih merindukan hal baik dalam pertobatan mereka dan berbalik kepada Allah karena kehendakbebasnya. Allah bahkan bernubuat tentang Yesus yang baru tergenapi setelah ribuan tahun. Itu bukti satu lagi kalau Tuhan masih punya ekspetasi besar terhadap manusia ciptaan-Nya itu untuk ribuan tahun berikutnya. So, jadilah manusia yang berakal budi sehingga kehendak bebas digunakan untuk memilih taat kepada Dia.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment